Lebak – Jalan alternatif jalur sabagi – Muncang tepatnya di Desa tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak hancur bagaikan kubangan kerbau. Padahal dari kota Rangkasbitung hanya berjarak kurang lebih 10 km atau di tempuh dengan kendaraan sekitar 15 menit, sungguh miris desa tersebut seperti Desa tertinggal.
Abe, salah satu Ketua Pengurus Anak Wilayah (PAW) Ormas Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) Kecamatan Sajira dan Cimarga menyikapi jalan yang penuh dengan lumpur dan hancur tersebut.
“Betul jalan tersebut sudah lama sekali rusak parah, dari Kampung Kaduguling sampai Kampung kiharapayung yang berjarak sekitar 2 kilometer itu sangat memprihatinkan, kita masyarakat Desa Tambak seperti tidak punya pemerintah, semuanya tidak perduli atau pura-pura tidak tahu tentang kesusahan masyarakatnya,” kata Abe dengan nada kesal saat di mintai keterangan oleh awak media, pada Selasa, 31 Desember 2024.
Padahal, lanjut ia, jalan tersebut sebagai jalan alternatif antara Rangkasbitung menuju Muncang yang melewati beberapa desa di antaranya, Desa Pasir Tanjung, Desa Sangiang Tanjung, Desa Tambak, Desa Mekar Tanjung, dan Desa Sindang Wangi.
“Jalur ini menyambungkan ke Desa Muncang, saya sendiri dan didukung Tokoh Masyarakat serta seluruh masyarakat menanyakan berkali-kali ke Dinas PUPR kapan ini dibangun? Namun jawabannya selalu nanti dan sabar,” keluhnya.
“Bertahun-tahun kami (masyarakat) dibohongi terus,” imbuhnya.
Selain itu, kami selaku masyarakat meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Cidurian, dan Ciberang (BBWSC-3) agar segera membangun jalan tersebut.
“Dari manapun itu sumber anggarannya, dan Dinas manapun qyang membangunnya, kami masyarakat sangat mengharapkan adanya realisasi pembangunan jalan dan berharap kepada bapak bupati baru agar segera meninjau dan membangun semua jalan poros desa bukan saja di desa tambak Cimarga tapi di seluruh kabupaten lebak,”pungkasnya.(*A1)
Komentar telah ditutup.