“Ini kekuatan gotong royong kita. Saya garis bawahi, belikan produk UMKM dan bagikan kepada yang membutuhkan, parsel tidak boleh dibagikan kepada pejabat agar tidak menjadi gratifikasi tetapi ekonomi tetap berjalan,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ema Rachmawati mengatakan ada tiga produk parsel yang ditawarkan yakni, paket Sukkari senilai Rp 300.000, paket Medjool senilai Rp 400.000 dan paket Ajwa senilai Rp 500.000. Di dalam paket parsel tersebut terdapat 10 hingga 14 produk, seperti abon, rengginang, emping, sirup jahe, kopi, stik sayur, serundeng, keripik talas, hingga bandeng kaleng.
Sementara untuk penjualan sampai saat ini sudah mencapai sekitar 2.000 parsel dengan total sekitar Rp560 juta. Total tersebut berasal dari pembelian oleh pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Jateng saja.
Baca Juga : Pemprov Jawa Tengah Gagalkan Program Produk Parsel Yang Terbeli Oleh OPD
“Itu untuk pembelian oleh Gubernur, Wakil Gubernur, dan ASN Provinsi mencapai nilai segitu. Belum termasuk yang pembelian melaluk asosiasi UKM di masing-masing kabupaten/kota. Begitu juga pembelian dari BUMN yang belum masuk semua,” katanya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/11626/lp-kpk-komcab-malingping-mengantongi-nama-nama-desa-tidak-belanjakan-dana-covid-8-persen/
[…] Baca Juga : Ganjar : Penjualan Parsel Produk UMKM Tembus 560 Juta […]